CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Sabtu, 14 Februari 2009

mau anak laki-laki atau perempuan???



Memiliki anak laki-laki atau perempuan sebenarnya tidak banyak berbeda. Namun masih ada sebagian orangtua yang menginginkan anaknya dari jenis kelamin tertentu.
Hal itu membuat semakin banyak mitos yang berkembang dalam masyarakat seputar seks dan kehamilan dilatari beragam pendapat dan latar belakang keilmuan.

Salah satu yang terus berkembang mengenai seks dan kehamilan ialah posisi berhubungan antara suami dan istri yang akan mempegaruhi jenis kelamin anak.
Konon kalau posisi pria ketika melakukan hubungan seksual dimulai dari kiri dan diakhiri di sebelah kanan, maka bayi laki-laki yang akan dilahirkan. Sebaliknya, bila hubungan seksual dimulai dari sisi kanan dan diakhiri di sisi kiri, maka bayi perempuan yang akan dilahirkan.

“Ada salah satu kata dalam enam ayat dari kitab bahasa Arab yaitu sabako, yang artinya mendahului. Mendahului ini bisa dianalogikan jika sperma dengan kecenderungan laki-laki yang mendahului mendekati sel telur adalah maka anak yang dilahirkan nanti laki-laki dan sebaliknya,”.

Mengenai posisi berhubungan seksual dengan kecenderungan dari posisi kanan yaitu laki-laki. Sedangkan, dari sisi kiri lebih besar kemungkinan perempuan. banyak orang yang menganalogikan hal itu dari teori tersebut.

Sementara itu, jika dianalisa dari segi medis, posisi dalam melakukan hubungan seks tidak ada kaitannya dengan anak yang dikandungnya. Namun, dia membenarkan secara kedokteran dikenal teori tertentu jika pasangan suami istri menginginkan jenis kelamin anak tertentu.

Jika dilihat dari ilmu kedokteran, yang ada menentukan waktu untuk melakukan hubungan seks pada mendekati masa subur atau sebaliknya.

Pada masa subur, biasanya rahim memiliki suasana basa, sehingga yang lebih lama bertahan ialah jenis sel spermatozoa dengan kromosom Y, lebih tahan di suasana basa. Maka kesempatan untuk jadi anak laki-laki lebih besar.

“Tapi kalau kita tunda setelah atau sebelumn masa subur, maka akan cenderung anak perempuan, karena suasana rahim yang asam. Ini disebabkan sel spermatozoa kromosom X yang lebih tahan, sementara itu sel spermatozoa kromosom Y tidak tahan lama,”.

Lebih tahan sel spermatozoa kromosom X yang membentuk janin perempuan ini, dibandingkan sel spermatozoa kromosom Y pembentuk janin pria. Hal itu juga yang melatari pendapat perempuan memiliki usia harapan hidup yang lebih panjang.

“Oleh karena itu, perempuan memiliki usia harapan hidup lebih panjang, Kalau perempuan kan kromosom XX, sedangkan kalau pria memiliki kromosom XY. Sehingga secara teori untuk jangka fisik laki-laki lebih lemah dari perempuan,”

Secara rata-rata siklus haid perempuan yaitu 28 hari. Perempuan mengalami masa subur yaitu pada hari ke-14, dihitung sejak hari pertama mendapat menstruasi.
“Jadi masa subur yang paling pas itu hari ke-14 atau dua minggu sebelum menstruasi sebelumnya. Hari itulah kalau kita mau kesempatan yang lebih besar untuk mengandung janin laki-laki, lebih tepatnya hari ke-14 dan 16. Jika diluar tanggal itu, maka kemungkinan besar janin perempuan,” .

0 komentar: