CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Minggu, 24 Mei 2009

mengubah air seni menjadi air minum.. mau???

Jika suatu saat anda berada di tengah gurun tanpa air, apa yang harus anda lakukan jika rasa haus mulai mendatangi anda?

Berdoa saja semoga konsep H2O filter dari Leonardo Manavella segera dapat diwujudkan.



H2O filter adalah sebuah alat filter yang dapat mengubah air seni menjadi air siap minum dengan cepat dan mudah.

Cara kerjanya adalah dengan menampung air seni anda ke dalam tabung yang ada kemuian dengan menjepitnya di kedua paha sambil menekannya maka air siap minum pun akan tersedia.

Okay, memang terlihat sedikit agak menjijikan tetapi semuanya terserah anda, apakah mau mati kehausan atau bisa hidup dengan air minum yang berasal dari air seni anda sendiri. :D





sekedar info ja,klo gw mah mndgn keausan ja deh drpd gunain alat beginian buat minum air seni... hoeeekkkzzzz....
jepang mang gda mati nya... hehehehehee..

Read More......

Jumat, 22 Mei 2009

mencari kesempatan di dalam kesempitan..


Pakar hukum dan kriminologi Universitas Indonesia Prof Adrianus Meliala, PhD di Jakarta, mengingatkan agar jangan ada pasangan Capres-Cawapres memanfaatkan musibah Hercules untuk kegiatan kampanye politik jelang Pilpres.

"Pokoknya, terkait musibah (pesawat TNI AU) Hercules yang jatuh di Magetan, Jatim, Rabu (20/5) lalu, seyogianya tidak ada pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) yang memanfaatkan hal ini untuk kampanye politiknnya," katanya.

Ia juga mengingatkan agar musibah Hercules yang menurut laporan terakhir menewaskan 101 orang (99 merupakan penumpang) itu, jangan pula dipakai oleh pasangan Capres-Cawapres untuk saling mendiskreditkan atau memojokkan.

"Yah, seyogianya janganlah musibah itu dijadikan alat. Apalagi jika secara tidak langsung akan menguntungkan pihaknya sendiri," kata Adrianus Meliala yang juga merupakan salah satu korban hidup dari kecelakaan pesawat Garuda di Yogya tahun 2007.

Adrianus juga meminta kepada para tim sukses Capres-Cawapres agar memahami perasaan para keluarga korban yang tengah prihatin.

"Bila itu dilakukan (memanfaatkan musibah Hercules untuk kampanye politik Pilpres) akan sangat menusuk perasaan keluarga-keluarga korban dan juga jajaran TNI AU sendiri," tegasnya.

Karenanya, ia mengimbau agar semua capres-cawapres menjauhkan diri dari penggunaan musibah Hercules itu sebagai alat kampanye politik menjelang Pemilu Presiden (Pilpres).

"Masih banyak isu yang lebih berbobot dan mendidik, tanpa harus mengangkat atau memanfaatkan musibah ini untuk kepentingan politik"

jangan seperti batu dibalik udang.. gk nyambung ya haahahaha...

Read More......

siswa SMKN rakit mobil sendiri


Enam siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 10 Malang, Jawa Timur, mampu merakit sendiri karoseri hingga pemasangan suku cadang kendaraan roda empat yang diberi nama Zhangaro dengan kapasitas mesin 1.500 cc.
"Proses pembuatan dan perakitannya selama tiga bulan," kata Sugeng Sutrisno, salah seorang siswa perakit mobil, di Pekan Raya Jakarta (PRJ), Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat.

Selain Sugeng, lima siswa yang juga membuat sebagian suku cadang kendaraan Zhangaro itu adalah Ahmad Muzaki, Ahmad Rosid, Ahmad Nurul, Eka Yanuara dan Ageng Hidayatulloh.Mereka membuat body dan sebagian suku cadang seperti as kruk (crank sheft), noken as (cam sheft), tempat kanvas rem (fly wheel) dan saluran pembuangan pada kepala knalpot (exhaust manifold) dan intake manifold.

Sugeng mengungkapkan, seluruh badan belakang kendaraan dibuat pelajar asal Jatim itu, sedangkan bagian rangka bawah hasil kombinasi sasis buatan sendiri dengan kendaraan merk Mitsubishi jenis T10 SS.

Ahmad Muzaki menimpali, saat memasang dan membuat suku cadang, dia dibimbing oleh karyawan PT Nasional Motor yang menjadi konsultan perakitan dan beberapa guru."Kita hanya diberikan buku petunjuk dan panduan, kemudian langsung praktik merakit mobil," kata Muzaki yang tampak bangga itu.

Salah seornag konsultan PT National Motor, Muhammad Wahidin mengungkapkan, ongkos merakit kendaraan jenis pikap itu mencapai Rp173 juta per unit.Wahidin mengaku harga itu termasuk mahal karena masih dalam tahap percobaan dan beberapa komponennya harus impor dari luar negeri karena tidak tersedia di Indonesia.Namun, Wahidin optimistis kendaraan ini bisa dijual pada harga Rp60 juta-Rp70 juta per unit pada produksi selanjutnya.

maju terus SDM indonesia dalam bereksperimen menciptakan teknologi baru...
cintai produk dalam negri..

Read More......